Suatu hari Aristoteles bertanya pada Gurunya:
Aristoteles : Apakah Cinta Sejati Itu?
Gurunya : Berjalanlah lurus ditaman bunga yang luas, kemudian petiklah 1 bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah kembali kebelakang.
Aristoteles pun melaksanakannya dan kembali dengan tangan hampa. Lalu gurunya bertanya.
Guru : Mana Bunganya?
Aristoteles : Aku tak bisa mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi kupikir sepertinya di depan sana ada yang lebih indah lagi dan begitu seterusnya. Ketika aku sampai di ujung taman, aku sadar bahwa yang kutemui pertama tadilah bunga yang paling indah. tapi aku terlambat, karena aku sudah tak bisa lagi kembali kebelakang.
Kemudian Guru Menjawab : Seperti itulah Cinta Sejati, semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan pernah bisa menemukannya. Jangan pernah sia-siakan Cinta yang tumbuh di hatimu, karena waktu tak dapat diputar kembali
Aristoteles : Apakah Cinta Sejati Itu?
Gurunya : Berjalanlah lurus ditaman bunga yang luas, kemudian petiklah 1 bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah kembali kebelakang.
Aristoteles pun melaksanakannya dan kembali dengan tangan hampa. Lalu gurunya bertanya.
Guru : Mana Bunganya?
Aristoteles : Aku tak bisa mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi kupikir sepertinya di depan sana ada yang lebih indah lagi dan begitu seterusnya. Ketika aku sampai di ujung taman, aku sadar bahwa yang kutemui pertama tadilah bunga yang paling indah. tapi aku terlambat, karena aku sudah tak bisa lagi kembali kebelakang.
Kemudian Guru Menjawab : Seperti itulah Cinta Sejati, semakin kamu mencari yang terbaik, maka kamu tak akan pernah bisa menemukannya. Jangan pernah sia-siakan Cinta yang tumbuh di hatimu, karena waktu tak dapat diputar kembali
2 komentar:
kalau semua bisa diputar kembali
takkan ada penyesalan
benar sekali bang
Posting Komentar